Home         Who Am I         Corner         Rate Card         Disclosure         Privacy Policy         Wishlist

20 October 2016

Jalan-jalan di Bandung sambil ngelist Playlist bareng Erlin Natawiria





Holaaa... 

Setelah kemarin kita Naik Pesawat ditemani Captain Azka bareng Cynthia, and now it's time for Jalan-jalan di Bandung sambil ngelist Playlist bareng Erlin Natawiria.

Udah kenal belum nih sama kak Erlin? Udah tau kan buku karya kak Erlin? Yang belum kenalan, kenalan dulu yuk sama kak Erlin. Buat yang udah kenal, akan lebih mengenal dan jatuh cinta dengan karya-karyanya.. Ho.. ho.. ho..

Oke, simak yuk acara Bincang Santai bareng kak Erlin.. 
  
Hallo, kak Erlin, apa kabarnya? Waaahhh, lagi sibuk apa nih sekarang, mbak?

Halooo, alhamdulillah sehat walafiat. Sekarang selain menulis novel, aku juga bekerja sebagai freelance content writer.

Ehm, kak Erlin, maaf yaa, ganggu waktunya sebentar. Boleh nanya-nanya kan, mbak? Ehm, kak Erlin, kalau boleh tau nih, hobi menulis itu sejak kapan sih, mbak?

Boleeeh. Aku suka menulis sejak SD, tapi waktu itu masih sekadar hobi. Baru waktu SMA, aku mulai serius menggeluti dunia tulis-menulis dan makin aktif di bangku kuliah karena ambil jurusan Sastra Inggris.

Bisa diceritain nggak, mbak, kenapa kak Erlin, memilih genre romance dalam setiap karya mbakak? Tertarik untuk mengambil genre lain, mbak, mungkin?

Nah, sebenarnya sebelum memutuskan buat ambil genre romance, aku sempat menulis cerita horor/thriller dan fantasi. Tapi aku merasa kurang sreg meski suka baca buku-buku dari dua genre tadi. Aku akhirnya menulis romance karena selain mudah diterima pembaca, aku juga tidak menemukan banyak kesulitan saat menggodok ceritanya.
Aku selalu tertarik untuk mencoba genre lain dan kadang pengin balik lagi ke horor atau fantasi. Cuma sejauh ini, aku masih ingin mengembangkan kemampuanku di romance atau drama.

Adakah cerita di balik penulisan semua karya kak Erlin tersebut? Ada tantangan/kesulitan tersendiri nggak, mbak? Kalau ada, di cerita apa, bab berapa, mbak?

Untuk tantangan/kesulitan pasti selalu ada. Misalnya di The Playlist, aku cukup kesulitan buat memulai ceritanya karena aku baru menyelesaikan skripsi. Jadi gaya tulisan di draf awalnya masih kaku dan terkesan kayak jurnal ilmiah. Hambatan lain yang sering aku temukan saat menulis adalah deskripsi, entah buat tokoh atau tempat. Kadang masih malas buat menggambarkan karakter atau benda di cerita, tapi aku berusaha buat menghilangkan kebiasaan itu sekarang.

Kak Erlin, apakah setiap kali kak Erlin menulis cerita selalu disertai dengan riset? Biasanya waktu yang dibutuhkan itu berapa lama, mbak?

Buatku, riset itu penting meski cuma buat tempat yang muncul dalam satu kalimat. Aku tidak pernah mematok waktu buat riset, karena sebenarnya riset bisa dilakukan sambil menulis atau menyunting ceritanya. Asalkan jangan sampai lupa menulis cerita gara-gara keasyikan riset, hehe.

Ada rencana nggak, kak Erlin, setelah The Playlist,  akan ada karya terbaru kak Erlin yang akan terbit dalam waktu dekat ini? Atau ada rencana lain di dalam karir kepenulisan kak Erlin?

Kebetulan aku baru menyelesaikan naskah dan sedang masuk tahap revisi. Ceritanya agak berbeda dari The Playlist, karena kali ini aku bermain di genre domestic drama. Sebenarnya aku pengin cerita banyak tentang proyek ini, tapi belum dikasih izin sama penerbit. Jadi, kita tunggu tanggal mainnya, ya.

Mungkin, buat yang belum tau mengenai karya kak Erlin, bisa diceritain sedikit mbakak, mengenai karya-karya mbak secara singkat?

dan Nathan di Athena, Yunani. Mereka awalnya hanya jadi partner traveling, tapi ternyata masa lalu mereka yang saling berkaitan malah membawa mereka ke petualangan lain yang melibatkan perasaan.

Sementara The Playlist (Grasindo, 2016), menceritakan Winona, food writer yang punya kebiasaan menilai musik latar di tempat-tempat makan. Sampai satu hari, Winona harus melakukan liputan ke No. 46—satu tempat makan yang ternyata tidak memutar musik latar sama sekali. Masalah Winona bahkan bertambah panjang saat dia berurusan dengan pemilik No. 46, Aries.

Menurut kak Erlin sendiri, blogger buku itu penting nggak sih, mbak, dalam karir kepenulisan kak Erlin saat ini?

Keberadaan blogger buku menurutku sangat membantu penulis buat mempromosikan karya mereka. Jujur, sih, ini kali pertama aku bikin blog tour, tapi aku sudah lama memperhatikan sebagian blogger buku dan konsep yang mereka buat untuk promosi di media sosial. Menurutku, blogger buku bisa jadi jembatan antara penerbit/penulis dengan pembaca. Apalagi kalau konsepnya matang dan masing-masing pihak bisa menjalin kerja sama yang baik.

Yang terakhir ya, kak Erlin. Ada pesan nggak untuk para pembaca setia novel kak Erlin? Dan juga untuk para blogger buku, mbak?

Aku selalu menganggap para pembaca sebagai pahlawan untuk penulis. Kadang feedback seperti komentar atau ulasan bisa jadi moodboaster kalau aku lagi jenuh menulis. Jadi, untuk pembaca—termasuk para blogger buku yang sudah meluangkan waktunya buat membaca dan mengulas karya kami—aku, untuk yang kesekian kalinya, haturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya. Mungkin tanpa kalian, dunia tulis-menulis di Indonesia juga tidak akan meriah seperti sekarang.
***
Gimana bincang santai Peek A Book bareng kak Erlin? Asyik kan? Seru banget kan? Jadi, tambah bikin nggak sabar menanti karya selanjutnya, lagi dan lagi. Kira-kira apakah karya selanjutnya sesuai dengan apa yang kak Erlin cita-citakan? Hmm.. Kita tunggu saja tanggal mainnya.  

Makasih banyak, kak Erlin, sudah bersedia meluangkan waktunya untuk berbincang-bincang santai sama Peek A Book. Semoga dengan ini bisa menjadikan kita makin akrab yaa, mbak *akrab, catet*. Hi.. hi.. hi..

Untuk karya dari Erlin yang sudah terbit adalah :

18954560  31828353
  
Asyikkk, kelar sudah bincang santai Peek A Book bersama dengan Erlin. Sudah punya karya Erlin di atas? Belum? Yuk, buruan koleksi karya-karya Erlin tersebut. Don't go anywhere, tetap stay tune yaaa di blog Peek A Book.
***
Bincang santai ini menjadi pilihan dari Peek A Book untuk ikut meramaikan postingan di blog ini. Semoga dengan adanya postingan ini, semakin menambah pertemanan di antara para blogger dan penulis yaaa..
***
Tentang Erlin :


Lahir dan menetap di Bandung. Bekerja sebagai penulis konten paruh waktu. Menulis sambil ditemani kopi dan musik. Penggemar warna biru, ramen, dan Aaron Marsh. Masih nonton konser selama yang main musisi favoritnya. Mengisi waktu luangnya dengan membaca buku dan webcomic atau wisata kuliner.

The Playlist adalah novel keduanya setelah ATHENA: Eureka! (2013).

Kamu bisa menemukan kesehariannya di Blog | Twitter

1 comment:

  1. Like this story, so much. And I'll be kind to waiting Night with Aries, hahahhaa

    ReplyDelete

Feel free to leave comments ya :)
Any comments about anything, except SPAM is welcome.

Thank you for visiting, sobat! :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...