Home         Who Am I         Corner         Rate Card         Disclosure         Privacy Policy         Wishlist

30 April 2016

Book Review | Love In Paris - Silvarani

28804140 Judul Buku : Love In Paris
Penulis : Silvarani 
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN :  616202015
Buntelan #BacaBareng dari Penulis 

And the synopsis..

Paris… tragis atau romantis? Ternyata, Paris tak hanya romantis, tetapi juga tragis. Lihat saja sejarah revolusi. Raja Louis XVI dan istrinya Marie Antoinette, dihukum mati di kota ini. Bersamamu, kira-kira Paris akan menampakkan wajah yang mana? Tragis... atau romantis?

Sheila begitu bahagia bisa ke Paris untuk melanjutkan kuliah di Pantheon-Sorbonne. Yang memberatinya hanya satu: Sony pacarnya tak mau menjalani LDR Jakarta–Paris. Berangkat dengan hati patah, Sheila mencoba meyakini bahwa Paris akan menghadiahkan hidup dan cinta baru.

Lalu muncullah Leon, sahabat kakaknya semasa SD. Laki-laki blasteran Prancis-Indonesia itu berprofesi sebagai fotografer. Bayangan Leon yang dulu mengimami Sheila saat shalat seketika pupus, berganti sosok “asing” yang menjalani gaya hidup khas kota besar. Walau agak kecewa, tak bisa dimungkiri Leon berhasil membuat Sheila terpesona. Pun sebaliknya. Pencarian iman mendekatkan mereka berdua, tapi juga mengombang-ambing hati keduanya.

Di bawah langit Paris, haruskah Sheila kehilangan cinta lagi? Mampukah gadis ini bersabar menunjukkan jalan lurusNya kepada Leon?


Here we go..

Lo tetep punya hak kok untuk menyimpannya di dalam hati..

Love in Paris bercerita mengenai kehidupan seorang gadis bernama Sheila yang memiliki keinginan unuk bersekolah di Paris. Kenapa dia memilih Paris sebagai tempatnya bersekolah? Selain karena kecintaannya pada bahasa Paris yang indah, di Paris banyak terdapat bangunan bersejarah dan mengandung nilai historical yang luar biasa indahnya. Terlebih lagi dengan gaya berpakaian warga negara Paris yang amat sangat berkelas.

Siapa pun orangnya, apa pun latar belakangnya, berikanlah pertolongan karena kita adalah sesama manusia

Sayangnya Sheila tak pernah percaya akan keromantisan kota Paris. Saat Sheila pergi ke Paris, sebenarnya dia pergi dalam keadaan hati yang patah. Jalinan kasihnya bersama Sonny kandas di tengah jalan. Alasan yang simpel dan klise, karena harus berhubungan jarak jauh dan juga karena mimpi Sheila yang menginginkan menikah muda. Padahal Sonny masih memiliki mimpi untuk dirinya sendiri. Beruntung ada Abel - kakak Sheila, orang tua serta sahabat Sheila yang membantu Sheila melewati masa kesedihannya.

Sesampainya di Paris, Sheila bertemu kembali dengan cinta masa lalunya, cinta diam-diamnya, yaitu cowok bernama Leon. Kesempatan untuk bertemu Leon membuat hubungan mereka semakin dekat. Leon yang mengajak Sheila untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata. Istilah kerennya, di mana ada Sheila disitu ada Leon. Hingga saat Sheila meminta ijin untuk melaksanakan sholat, Leon yang tadinya tak tertarik, akhirnya menjadi tertarik. Lantas bagaimanakah kelanjutan kisah mereka? Akankah tiang agama di hidup Leon semakin kuat ataukah semakin goyah? Lalu bagaimana dengan kehidupan Sheila selama di Paris? Temukan jawabannya di Love in Paris yaa..

Untuk membuat dirinya cantik, cewek terkadang harus mengeluarkan banyak usaha dan waktu yang panjang. Di situlah cowok hadir untuk membantunya

Love in Paris ini dibuka dengan part awal mengenai TAMAT. Jederrr.. Part awal aja judulnya TAMAT. Lalu part selanjutnya apa yaa? Jujur, waktu membaca kisah ini, ekspektasi awalnya, bakalan banyak adegan romantis spicy gitu, secara Paris kota romantis kan yaa.. Nggak taunya, wow, excited banget, nggak nyangka, adegan romantis yang ada di pikiran berbeda dengan yang ditulis. Romantisnya dapet bangetttt. Sweet spicy romance. 

sumber
Tak hanya kisah cintanya saja yang diexplor oleh penulis. Namun, kita seperti diajak travelling keliling kota Paris lho. Detail di setiap tempat wisata itu bikin kita mupeng banget pingin holiday kesana *cari sponsor ASAP*. Apalagi tempat wisata yang dipilih dalam cerita ini, memiliki historical yang luar biasa indahnya. Ada kisah tragis tapi romantis dan ada juga kisah romantis tapi tragis. 

Kalau cinta diberikan dan diterima dengan porsi yang teratur tentunya akan menghasilkan hubungan yang seimbang dan indah

Membaca novel ini, sedikit mengingatkanku saat awal-awal kuliah dan memiliki teman-teman dari perantauan. Merasakan apa yang mereka rasakan saat kiriman dari orang tua belum datang. Alhasil membuat rasa toleransi kita diuji. Dan, well, itu bikin aku kangen sangat sama teman-teman kuliah. Dan mungkin itu juga yang dialami oleh Sheila saat pertama kali memutuskan untuk mandiri, jauh dari keluarga. 

Kegagalannya dalam menjalin hubungan bersama Sonny setidaknya membawa hikmah yang akhirnya membuat hidupnya menjadi berwarna. Walaupun Leon tak seperti yang ada di dalam pikirannya. Leon sekarang berbeda dengan Leon yang dulu. 

Teknologi itu diciptakan untuk mempermudah hidup orang, kan? Bukannya membuat orang jadi tambah susah atau tambah sesat

Harga diri untuk menunjukkan bahwa kita sudah dewasa, tak membebani orangtua lagi 

Mengenai kenapa Leon banyak berubah, sebenarnya aku cukup memahami. Dengan lingkungan pergaulan yang luas dan berasal dari berbagai macam negara, serta kondisi keluarga yang jarang mengajarkan Leon tentang agama, akhirnya membuat Leon berubah. Tapi, salut juga akan Leon yang mau kembali sholat dan kembali menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Walaupun banyak sekali halangan dan rintangannya. 

Menikmati sekali saat Leon dan Sheila bertengkar karena perbedaan pola pikir dan pendapat. Semuanya terasa natural. Seolah kita dibawa beneran ke adegan tersebut. Emosinya dapat banget. Namun, setidaknya pertengkaran mereka jarang berlangsung lama, karena ada mediator, siapa lagi kalau bukan kak Abel.

Masyarakat Prancis itu sadar dan menghargai bahwa hari ini tidak akan ada tanpa kemenangan di hari kemarin

Mereka begitu menghargai apa yang mereka miliki. Mereka juga menjaga semua peninggalan leluhur mereka 

Novel ini mengajarkan kita tak hanya mengenai pencarian iman saja, tapi juga cinta kasih terhadap sesama, keluarga, orang tua, lingkungan sekitar. Selain itu, juga adanya kisah persahabatan. Tapi, yang lebih penting lagi, adalah bahwa kita tak bisa berubah secepat membalikkan telapak tangan. Semua butuh proses, pemikiran yang matang. Dan itu semua harusnya berasal dari hati, dari dalam diri sendiri, kesadaran diri sendiri, bukan karena ingin ngetren atau karena dari sebuah paksaan. 

sumber
So, buat kamu yang lagi mencari novel romance berbalut religi dan historical sejarah sebuah bangunan serta sambil jalan-jalan, novel ini cocok buat kamu. Apalagi buat kamu yang pingin jalan-jalan ke Paris. Novel ini recomended banget. 

Cinta? Perasaan itu diberikan Allah untuk manusia. Allah berikan hati untuk merasakannya. Allah berikan otak untuk mengendalikannya. Allah berikan iman untuk mengarahkannya ke jalan yang benar

              

1 comment:

  1. Anonymous08:49

    artikelnya bagus banget mbak dan saya jadi malah pengen ke paris kalau ada duit :D hehehe

    ReplyDelete

Feel free to leave comments ya :)
Any comments about anything, except SPAM is welcome.

Thank you for visiting, sobat! :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...