Home         Who Am I         Corner         Rate Card         Disclosure         Privacy Policy         Wishlist

2 October 2016

Menikmati Gemericik Air sambil Bercerita Novel dengan Windry Ramadhina





Holaaa... 

Setelah kemarin kita Berfantasi Ria bersama Prisca Primasari, and now it's time for Menikmati Gemericik Air sambil Bercerita Novel dengan Windry Ramadhina.

Udah kenal belum nih sama mbak Windry? Udah tau kan buku karya mbak Windry? Yang belum kenalan, kenalan dulu yuk sama mbak Windry. Buat yang udah kenal, akan lebih mengenal dan jatuh cinta dengan karya-karyanya.. Ho.. ho.. ho..

Oke, simak yuk acara Bincang Santai bareng mbak Windry.. 
  
Hallo, mbak Windry, apa kabarnya? Waaahhh, lagi sibuk apa nih sekarang, mbak?

Halo juga, Asri. Aku sehat, dan selalu berusaha melalui hari dengan produktif. Saat ini, aku sedang sibuk menulis, pastinya. Ada proyek novel yang sedang kukerjakan.

Ehm, mbak Windry, maaf yaa, ganggu waktunya sebentar. Boleh nanya-nanya kan, mbak? Ehm, mbak Windry, kalau boleh tau nih, hobi menulis itu sejak kapan sih, mbak?

Aku senang bercerita sejak kecil, tetapi baru menulis sejak pertengahan 2007. Sebelum itu, aku bercerita lewat gambar, dengan membuat komik. Aku memutuskan untuk serius menulis setelah mengikuti Bengkel Novel Dewan Kesenian Jakarta.

Bisa diceritain nggak, mbak, kenapa mbak Windry, memilih genre romance dalam setiap karya mbakak? Tertarik untuk mengambil genre lain, mbak, mungkin?

Sebenarnya, aku tidak hanya menulis novel roman. Beberapa karyaku masuk kategori fiksi umum dan drama yang menonjolkan pencarian jati diri dan konflik keluarga, seperti Memori, Montase, Walking After You, dan bahkan Last Forever—walau novel yang terakhir ini lebih mudah dikategorikan sebagai roman. Aku juga menulis novel dewasa muda (Interlude) dan drama kriminologi (Metropolis). Yang murni roman hanya Orange dan London: Angel.

Adakah cerita di balik penulisan semua karya mbak Windry tersebut? Ada tantangan/kesulitan tersendiri nggak, mbak? Kalau ada, di cerita apa, bab berapa, mbak?

Setiap novel punya cerita di baliknya. Setiap kisah yang kusampaikan kepada pembaca mewakili satu bagian dari diriku. London: Angel, misalnya, mewakili aku yang menyukai hujan, yang percaya bahwa hujan membawa keajaiban. Memori dan Last Forever mewakili kegelisahan-kegelisahanku sebagai perempuan. Sementara itu, Montase dan Walking After You mewakili hal-hal yang kusukai.

Tantangan saat menulis banyak. Kesulitan terbesar barangkali kurasakan saat menulis Metropolis karena novel itu butuh banyak sekali riset. Aku harus belajar forensik, hukum pidana,macam-macam senjata api, dunia mafia narkotika, bahkan mengintip salah satu perumahan yang terkenal sebagai tempat peredaran narkotika. Melelahkan sekali, tetapi juga sangat menyenangkan.

Mbak Windry, apakah setiap kali mbak Windry menulis cerita selalu disertai dengan riset? Biasanya waktu yang dibutuhkan itu berapa lama, mbak?

Aku selalu berusaha untuk riset. Bagaimana pun, detail-detail dalam kisahku harus akurat. Aku ingin memberikan karya yang baik kepada pembaca, yang punya integritas. Lama riset berbeda-beda, 1-9 bulan tergantung data yang harus dikumpulkan. Jika aku sudah tahu data apa persisnya yang dibutuhkan, aku akan lebih mudah mencarinya. Riset pun menjadi lebih cepat.

Ada rencana nggak, mbak Windry, setelah Last Forever,  akan ada karya terbaru mbak Windry yang akan terbit dalam waktu dekat ini? Atau ada rencana lain di dalam karir kepenulisan mbak Windry?

September ini, novel kesembilan aku terbit. Angel in The Rain.Novel ini memiliki nuansa yang serupa dengan London: Angel dan Walking After You. Magis, sedikit sendu, tetapi manis. Tokoh dan kisahnya pun berkaitan. Tetapi, novel ini tetap bisa berdiri sendiri. Kategorinya murni roman.

Sebelum akhir tahun, semoga novel kesepuluh aku juga bisa terbit. Saat ini, naskahnya sudah di tangan editor. Nuansanya ringan, lucu, dan manis. Ini juga masuk kategori roman. Judulnya belum bisa kuberi tahu. Tetapi, dalam waktu dekat aku akan tampilkan potongannya di www.windryramadhina.com.

Mungkin, buat yang belum tau mengenai karya mbak Windry, bisa diceritain sedikit mbakak, mengenai karya-karya mbak secara singkat?

Bagiku, menulis adalah wujud dari harapan. Jadi, dalam novel-novelku aku selalu menyelipkan harapan. Aku ingin memberi rasa lega di hati pembaca setiap mereka selesai membaca novelku. Aku ingin mereka percaya bahwa semua akan baik-baik saja.Pastinya kita menemui banyakmasalah dalam kehidupan ini, tetapi kita tidak boleh menyerah. Aku ingin menyampaikan itu dalam novel-novelku.

Menurut mbak Windry sendiri, blogger buku itu penting nggak sih, mbak, dalam karir kepenulisan mbak Windry saat ini?

Penting, dong. Aku tidak pernah merasa cukup berterima kasih kepada para blogger buku yang membaca dan membahas karyaku di situs mereka. Menurutku, itu salah satu bentuk apresiasi yang bisa memacu penulis untuk terus berkarya.

Yang terakhir ya, mbak Windry. Ada pesan nggak untuk para pembaca setia novel mbak Windry? Dan juga untuk para blogger buku, mbak?

Aku bahagia dan sangat bersyukur pembaca-pembaca mau menerima kisah-kisahku selama ini.Harapan aku, semoga kami bisa terus bersinggungan lewat kisah-kisah yang kutulis.

***
Gimana bincang santai Peek A Book bareng mbak Windry? Asyik kan? Seru banget kan? Jadi, tambah bikin nggak sabar menanti karya selanjutnya, lagi dan lagi. Kira-kira apakah karya selanjutnya sesuai dengan apa yang mbak Windry cita-citakan? Hmm.. Kita tunggu saja tanggal mainnya.  

Makasih banyak, mbak Windry, sudah bersedia meluangkan waktunya untuk berbincang-bincang santai sama Peek A Book. Semoga dengan ini bisa menjadikan kita makin akrab yaa, mbak *akrab, catet*. Hi.. hi.. hi..

Untuk karya dari Windry yang sudah terbit adalah :
  
Asyikkk, kelar sudah bincang santai Peek A Book bersama dengan Windry. Sudah punya karya Windry di atas? Belum? Yuk, buruan koleksi karya-karya Windry tersebut. Don't go anywhere, tetap stay tune yaaa di blog Peek A Book.
***
Bincang santai ini menjadi pilihan dari Peek A Book untuk ikut meramaikan postingan di blog ini. Semoga dengan adanya postingan ini, semakin menambah pertemanan di antara para blogger dan penulis yaaa..
***
Tentang Windry :



Penulis yang menyukai arsitektur, fotografi, dan Jepang ini pertama kali menerbitkan novel berjudul Orange pada tahun 2008, disusul oleh novel berjudul Metropolis. Dan di tahun 2016 ini, novel terbarunya yang berjudul Angel in The Rain akan terbit.

Kamu bisa menemukan kesehariannya di Blog | Twitter

3 comments:

  1. ternyata bagi penulis, pelatihan menulis pun punya porsi yang penting. Dan dari sekian banyak novelnya saya baru baca 2 judul: Montase & Memori

    Recent Post: Rekapan Buku September 2016

    ReplyDelete
  2. Suka banget sama deskripsi di novel-novel Mbak Windry, "kaku" tapi nyenengin. kayak lihat cowok ganteng tapi pendiam dan cuek. Hahahha!

    ReplyDelete
  3. Aku setuju dengan mbak Windry, riset itu penting banget supaya pembaca nggak merasa dibodohi..

    ReplyDelete

Feel free to leave comments ya :)
Any comments about anything, except SPAM is welcome.

Thank you for visiting, sobat! :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...