Home         Who Am I         Corner         Rate Card         Disclosure         Privacy Policy         Wishlist

28 August 2016

Sweet ChitChat with Fataya





Holaaa... 

Setelah kemarin kita Jalan-jalan ke Baubau bareng Titi Sanaria, and now it's time for Sweet ChitChat with Fataya.

Udah kenal belum nih sama mbak Fataya? Udah tau kan buku karya mbak Fataya? Yang belum kenalan, kenalan dulu yuk sama mbak Fataya. Buat yang udah kenal, akan lebih mengenal dan jatuh cinta dengan karya-karyanya.. Ho.. ho.. ho..

Oke, simak yuk acara Bincang Santai bareng mbak Fataya.. 


Hallo, mbak Fataya, apa kabarnya? Waaahhh, lagi sibuk apa nih sekarang, mbak?

Halo… Kabarku baik. Baik sekali… Apalagi saat menuliskan jawaban ini. Hehee…
Aku tidak terlalu sibuk kok. Hanya mengerjakan niat yang terus tertunda beberapa bulan ini gegara mood buat buka laptop itu susah sekali. Hehee…

Ehm, mbak Fataya, maaf yaa, ganggu waktunya sebentar. Boleh nanya-nanya kan, mbak? Ehm,mbak Fataya, kalau boleh tau nih, hobi menulis itu sejak kapan sih, mbak?

Boleh dong! Silakan… :)

Pada awalnya, entah kapan, aku pernah bilang kepada diriku sendiri sewaktu berada di toko buku, bahwa suatu saat nanti akan ada namaku di deretan buku-buku itu. Aku berkuliah di Fakultas Sastra dan mengambil jurusan Sastra Indonesia. Dan, hobi menulisku berawal dari sebuah tugas kuliah yang mengharuskan membuat cerita pendek (cerpen) pada saat itu, tahun 2012 akhir. Setelah berjam-jam memikirkan ide cerita yang akan ditulis, akhirnya jadilah satu cerita yang emm… menurutku, indah. Aku puas sekali saat menyelesaikannya. Ternyata, menulis cerita itu membuat hatiku senang. Aku merasa puas sekali saat menyelesaikannya.

Tulisan itu sempat kuikutkan dalam suatu lomba, dan alhamdulillah, walau tidak mendapat gelar juara tiga besar, namaku ada di deretan pemenang 30 Karya Terpilih. Kumpulan karya itu sempat dibukukan oleh pihak penyelenggara lomba.
Pertama kali menulis novel itu awal tahun 2013 tersebut. Seperti yang kubilang tadi, bahwa menulis cerita itu menyenangkan, ya itu yang membuatku bertekad untuk menulis sebuah cerita dalam bentuk yang lebih panjang. Ide pun sudah kukumpulkan sejak lama, jadi dalam waktu singkat, yaitu tiga bulan (Januari-Maret 2013), aku menyelesaikan novel pertamaku. Yahh… akhirnya, waktu libur semesterku dapat bermanfaat… :)

Bisa diceritain nggak, mbak, kenapa mbak Fataya, memilih genre romance dalam setiap karya mbak? Tertarik untuk mengambil genre lain, mbak, mungkin?

Tentang genre, ya? Kenapa aku memilih genre romance? Hmm… simple saja. Karena banyak cerita yang bisa kuambil dari genre itu. Karena itulah yang ada di sekitarku. Dan aku sangat menikmati genre itu.

Untuk mengambil genre lain? Mungkin tidak. Aku benar-benar tidak bisa membayangkannya. Banyak yang bertanya tentang ini, kenapa tidak ganti genre saja atau cerita selain cinta-cintaan? Membayangkannya saja aku tidak bisa, apalagi membuat cerita seperti itu. Hm?...

Adakah cerita di balik penulisan semua karya mbak Fataya tersebut? Ada tantangan/kesulitan tersendiri nggak, mbak? Kalau ada, di cerita apa, bab berapa, mbak?

Aku hanya bercerita tentang hal yang sederhana, yang di mana cerita itu biasa atau mungkin pernah terjadi di sekitar kita atau mungkin juga dialami diri sendiri. Pernah ada yang bilang setelah membaca novel pertamaku, “L’amour C’est Toi”, kalau aku itu cenayang karena yang dibacanya sama seperti yang dialaminya. Hehee… Sumpah! Itu asli, aku mengarang sendiri. Lalu, ada yang bilang setelah membaca novel keduaku, “More Than This”, seperti membaca skenario film. Hehee… Memang sih selama aku menulis, aku seperti membuat film sendiri. Itu salah satu hal yang membuatku mudah untuk mengerjakannya.

Ya… selama itu positif, komentar apapun aku jadikan motivasi. Yang jelas, selama cerita itu bisa ditangkap oleh logika, maka cerita itu bisa diterima oleh pembaca.

Hmm… cerita di balik penulisan semua karyaku tentu ada. Pada kedua novelku  misalnya, aku menempatkan diriku sebagai tokoh utama. Apa yang aku inginkan dan lakukan, aku tulis di sana. Tantangan/kesulitan tersendiri tentu saja ada. Seperti dalam hal ide yang tiba-tiba hilang, menyambung kata per kata agar menjadi kalimat yang pas dan enak dibaca, atau memecahkan konflik yang terjadi kepada tokoh dengan mengubah haluan sedikit seperti menambahkan ide/saran hasil diskusi ataupun rombakan sendiri. Ya… aku bisa dengan mudah mengatasinya, meski berhari-hari memikirkannya sampai sakit atau menangis sendiri saat menuliskannya… :(

Mbak Fataya, apakah setiap kali mbak Fataya menulis cerita selalu disertai dengan riset? Biasanya waktu yang dibutuhkan itu berapa lama, mbak?

Untuk riset, aku tidak selalu melakukannya. Hanya pada setting tempat atau cerita tertentu, misalnya tentang negara, makanan, jenis-jenis penyakit, ataupun istilah-istilah baru yang kudengar. Dan tidak perlu waktu yang lama untuk melakukan riset tersebut. Aku bisa melakukannya lewat menjelajahi internet, buku, maupun diskusi dengan teman.

Ada rencana nggak, mbak Fataya, setelah More Than This, akan ada karya terbaru mbak Fataya yang akan terbit dalam waktu dekat ini? Atau ada rencana lain di dalam karir kepenulisan mbak Fataya?

Setelah penulisan "More Than This", aku langsung menyelesaikan naskah ketigaku. Dan ya, ‘dia’ sudah selesai Maret lalu. Hehee… Tapi, aku belum berani mengeluarkannya. ‘Dia’ masih aku sayang-sayang. Belum rela aku melepasnya. Soalnya, aku jatuh cinta banget banget banget… sama tokoh utamanya. Hehee…

Hmm… umumnya sih semua aku sayang, tapi tidak tahu kenapa yang ketiga ini aku lebih sayang. Mungkin karena ceritanya agak berbeda dengan yang sudah-sudah. Penasaran, ya? Selamat menunggu… :)

Dan untuk sementara ini, aku belum memikirkan rencana lain lagi dalam kepenulisanku. Mungkin aku akan terus menulis selama menulis itu membuatku bahagia. Perlu kuberi tahu di sini, tujuan aku menulis adalah memuaskan diri sendiri tentu saja, dan membuat orang lain bahagia… :) Tapi, aku tidak pernah menargetkan untuk mengejar ketenaran dengan ini (untuk terkenal atau apalah itu). Selama orang lain bisa bahagia dengan tulisanku, aku akan terus menulis. Biar waktu yang mengolahnya agar menjadi sesuatu yang indah. Tahu kan yang kumaksud? Hm?...

Mungkin, buat yang belum tau mengenai karya mbak Fataya, bisa diceritain sedikit mbak, mengenai karya-karya mbak secara singkat?

Dari beberapa penjelasan di atas, sudah bisa dilihat sedikit kan kalau aku itu suka kelembutan. Hehee… Yang jadi ciri khas dalam penulisanku mungkin akan selalu ada peran keluarga dan sahabat di dalamnya, dalam ceritanya. Karena ‘mereka’ yang membantu tokoh utama untuk mendapatkan akhir yang bahagia, walau hanya sedikit. Tidak berbeda dengan kehidupan nyata, kan? :)

Di akhirnya cerita pun, aku lebih suka yang happy ending daripada sad ending. Karena setiap orang ingin akhir yang bahagia bukan?

Menurut mbak Fataya sendiri, blogger buku itu penting nggak sih, mbak, dalam karir kepenulisan mbak Fataya saat ini?

Iya, penting. Gunanya kan sangat banyak untuk mengenalkan karya-karya yang sudah maupun belum di-publish. Berikut dengan penulisnya. Hehee… Dan juga membantu para penjelajah buku untuk mendapat referensi buku yang bagus.

Terima kasih banget karena sudah diperbolehkan untuk masuk di Peek A Book… :)

Yang terakhir ya, mbak Fataya. Ada pesan nggak untuk para pembaca setia novelmbak Fataya? Dan juga untuk para blogger buku, mbak?

Pesannya? Jangan pernah takut untuk mencoba hal yang baru. Dan yakinlah dengan apa yang kamu dapatkan, pasti itu yang terbaik dari-Nya. Misalnya, aku. Aku dulu bukan siapa-siapa dengan segala kekurangan yang kupunya. Tapi, dengan modal nekat, aku berani maju untuk mengenalkan diriku dari karya-karya yang kubuat. Kita tidak pernah tahu kalau tidak pernah dicoba, kan?

Oh, ya, satu lagi. Novel “More Than This” sudah bisa didapatkan di toko buku kesayangan kamu, lho! Atau bisa juga memesan kepadaku untuk mendapatkan kedua novelku/salah satunya lengkap dengan tanda tangan. Sila menghubungi ke Twitter / Email

Pesan untuk para blogger buku, apa ya? Up to date terus buku-buku yang recommended ya… XD Ah, ak tak pandai memberi pesan.

Yang penasaran dengan launching novel More Than This, boleh silahkan membaca di SINI yaa.. Seru abis lhooo..
***
Gimana bincang santai Peek A Book bareng mbak Fataya? Asyik kan? Seru banget kan? Jadi, tambah bikin nggak sabar menanti karya selanjutnya, lagi dan lagi. Kira-kira apakah karya selanjutnya sesuai dengan apa yang mbak Fataya cita-citakan? Hmm.. Kita tunggu saja tanggal mainnya.  

Makasih banyak, mbak Fataya, sudah bersedia meluangkan waktunya untuk berbincang-bincang santai sama Peek A Book. Semoga dengan ini bisa menjadikan kita makin akrab yaa, mbak *akrab, catet*. Hi.. hi.. hi..

Untuk karya dari Fataya yang sudah terbit adalah :

 

Asyikkk, kelar sudah bincang santai Peek A Book bersama dengan Fataya. Sudah punya karya Fataya di atas? Belum? Yuk, buruan koleksi karya-karya Fataya tersebut. Don't go anywhere, tetap stay tune yaaa di blog Peek A Book.
***
Bincang santai ini menjadi pilihan dari Peek A Book untuk ikut meramaikan postingan di blog ini. Semoga dengan adanya postingan ini, semakin menambah pertemanan di antara para blogger dan penulis yaaa..
***
Tentang Fataya :


Fataya Azzahra, merupakan salah satu alumni Sastra Indonesia, Universitas Nasional, Jakarta. Gadis kelahiran 16 November 1991 ini, masih percaya akan adanya keajaiban, termasuk dalam hal kepenulisannya. Ia telah memantapkan dirinya untuk terus menulis pada akhir tahun 2012. Novel pertamanya yang berjudul L’amour C’est Toi (2014) telah berhasil membawanya ke Kota Cahaya, Paris—negara impiannya. Kemudian, novelnya juga sempat dipajang di pameran buku internasional Frankfurt Book Fair dan Kuala Lumpur Book Fair.

Penyuka warna biru ini, berharap sekali karya-karyanya bisa memberikan inspirasi untuk para penikmat novel. Sangat terbuka untuk para pembaca yang ingin berinteraksi dengan penulis, bisa menghubunginya melalui:


No comments:

Post a Comment

Feel free to leave comments ya :)
Any comments about anything, except SPAM is welcome.

Thank you for visiting, sobat! :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...