Home         Who Am I         Corner         Rate Card         Disclosure         Privacy Policy         Wishlist

30 June 2016

Love In Blue City - Irene Dyah | Book Review

30302076Judul Buku : Love In Blue City
Penulis : Irene Dyah
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 9786020328652


And the synopsis..

Sebagai pencinta warna biru, mengunjungi Chefchaouen—Blue City negeri Maroko—adalah impian bagi Nada Aleema Shahrir. Pucuk dicinta ulam tiba, abangnya berencana berbulan madu ke
Maroko dan menawarinya ikut serta. Tentu saja Nada girang. Di kota cantik itu dia berharap bertemu kembali dengan Haykal Baztar Malik, pria yang sekian lama diam-diam sulit diusir dari hatinya.

Tak dinyana, setiba di sana, sebuah paket istimewa menunggu Paket istimewa itu bernama Noemie Anderson. Seorang model sekaligus pengusaha. Lahir dari rahim seorang wanita Maroko yang menikahi pria berdarah Eropa. Berpenampilan ala Kendall Jenner versi Timur Tengah, plus baik hati, cerdas, dan lucu. Noemie mendatangi Nada lantaran ingin kembali mengenal Islam. Mana mungkin Nada menolaknya?

Masalahnya, Noemie melekat pada Haykal seperti lintah. Mereka adalah partner kerja sekaligus kawan lama. Mau tak mau, kehadiran Noemie adalah ganjalan bagi Nada yang menyimpan asa pada Haykal, yang menurut Rania, sahabatnya, adalah buaya darat/playboy cap tikus busuk/serigala berkedok hamster.

Dihujani perhatian Haykal yang memabukkan, dikepung Kota Biru yang romantis, apakah Nada masih cukup waras untuk menentukan keputusan?
 
Here we go..

Mama adalah wanita yang manis dan menawan. Berada di dekatnya pada musim panas, kamu akan terasa sejuk. Sebaliknya, duduk di sebelahnya pada musim dingin, kamu bakal menikmati kehangatan

Rencana kepergian Nada kali ini sebenarnya terjadi karena rencana bulan madu dari kakaknya, Tristan dan istrinya ke Maroko. Nada yang memang berniat pergi ke Chefchaouen—Blue City, sangat amat senang sekali. Tapi, ternyata, Tristan membatalkan niatnya pergi berbulan madu dikarenakan istrinya sedang hamil. Alhasil, kepergian tersebut hanya menjadi kepergian Nada, tapi jangan tanyakan keprotektifan Tristan, dia meminta sahabat Nada, Rania, untuk ikut serta menemani Nada ke Maroko.

Chefchaouen—Blue City ternyata menjadi tempat pertemuan Haykal dan Nada dalam satu kota. Chefchaouen—Blue City ini adalah sebuah kota biru yang letaknya di barat laut Maroko. Namun, kali ini Haykal datang ke Maroko tidak sendirian, melainkan bersama seorang model yang cantik jelita, berpenampilan ala Kendall Jenner versi Timur Tengah, Naomie Anderson. 

Jangan meminta terlalu banyak. Sayang-sayang itu harus diperjuangkan. Bukan hal yang bisa diminta sewaktu-waktu seperti baju obralan yang tak laku

Banyak hal terjadi dalam kehidupan Nada selama di
Chefchaouen. Mulai dari hal yang membuat hati panas, sampai membuat hatinya berdebar kencang. Semua itu terjadi karena pertemuannya dengan Haykal. Kesalahpahaman pun seringkali terjadi. Banyak tempat-tempat wisata yang diceritakan di novel ini.

Naomie merasa senang dengan Nada. Karena melihat Nada, dia seperti melihat ibunya. Keinginannya untuk kembali mengenal Islam, agama ibunya, semakin kuat. Terlebih ada sesuatu hal yang akhirnya membuat Nada menjadi galau luar biasa perihal hubungannya dengan Haykal. Antara ingin bersama atau berpisah.

Lalu apa yang selanjutnya terjadi di dalam hubungan antara Nada -  Haykal - Naomie - Rania? Bagaimana kisah perjalanan Nada di Chefchaouen?

Sayang itu harus diperjuangkan ya. Kalau begitu, beri aku kesempatan untuk memperjuangkan sayangmu

Membaca cerita ini tak bisa lepas begitu saja dengan rangkaian cerita di Love In Marrakech. Hanya saja yang menjadi pembedanya adalah, bermacam-macam warna biru yang digunakan oleh mbak Irene di setiap pergantian BAB. Menarik sekali, bukan? Kita jadi mengetahui warna-warna biru terdiri dari berbagai macam, serta jangan lupakan artinya.

Jangan lupakan dengan keindahan Chefchaouen ini. Dikutip dari wikipedia, ada penjabarannya lhoo..

Chefchaouen adalah sebuah kota di barat laut Maroko. Ini adalah kota utama provinsi dengan nama yang sama, dan dicatat untuk bangunan dalam nuansa biru.Chefchaouen terletak di pegunungan Rif, hanya pedalaman dari Tangier dan Tetouan. Kota ini didirikan pada 1471, sebagai benteng kecil yang masih ada sampai hari ini, oleh Moulay Ali Ben Moussa Ben Rached El Alami (keturunan Ibn Machich dan Idris I, dan melalui mereka, dari Islam Nabi Muhammad) untuk melawan invasi Portugis Maroko utara. Seiring dengan suku-suku Ghomara daerah, banyak Moriscos dan Yahudi menetap di sini setelah Spanyol Reconquista di abad pertengahan. Pada tahun 1920, Spanyol merebut Chefchaouen untuk membentuk bagian dari Spanyol Maroko. Pasukan Spanyol dipenjara Abd el-Krim di kasbah 1916-1917, setelah ia berbicara dengan konsul Jerman Dr. Walter Zechlin (1879-1962). (Setelah mengalahkan dia dengan bantuan Perancis, Abd el-Krim dideportasi ke Réunion tahun 1926.) Spanyol kembali kota setelah kemerdekaan Maroko pada tahun 1956.

Semua orang punya kesempatan, bukan?
 
Menariknya, di Love In Blue City ini, ada seseorang diantara Nada dan Haykal. Yup, Naomie. Bagaimana gelisahnya Nada melihat kedekatan Naomie dan Haykal. Kemudian bagaimana geramnya Rania yang seringkali menyebut Naomie dengan sebutan 'monyet' dikarenakan selalu menempel dengan Haykal. Fokus utama memang terletak pada kisah Nada dan Haykal yang sweet spicy kece abis. Namun, jangan lupakan juga Naomie dan Rania. Mereka yang membuat suasana menjadi lebih spicy. 

Naomie yang menginginkan belajar agama Islam dengan Nada, memang sedikit membuat Nada bimbang. Hingga berpengaruh pada keputusan hubungannya dengan Haykal. Dannnn.. Ada adegan yang bikin aku menahan nafas, feelnya dapat banget. Mendukung. Bikin terhura hula-hula. Emosi antara Nada dan Haykal disini juga terlihat bertambah dewasa. Terlihat bagaimana cara Nada dan Haykal dalam mengelola emosi mereka.

Hidup ini selamanya indah kalau kita pandai bersyukur. Kalau kita ikhlas menerima skenario Tuhan, apa pun bentuknya. Kan kadang yang menurut kita baik, belum tentu baik menurut Dia. Seberapa pun kita menginginkan sesuatu dan berusaha keras mendapatkannya, kalau kita mengingkari takdir, ya pasti luput..”

Sedikit sayang sebenarnya, keinginan Naomie untuk belajar Islam, belum dikupas secara mendalam. Mungkin akan ada kisah tersendiri untuk Naomie. 

Tokoh favoritku adalah Nada. Kenapa bukan Haykal? Karena Nada itu aku.. Ha.. ha.. *ditimpuk sama mbak Irene*. Nada yang bertambah dewasa dan bertambah kalem. Membuat cerita ini semakin asyik. Haykal yang masih saja jahil tapi lebih dewasa, membuat interaksi antara Nada dan Haykal benar-benar terlihat natural. 

Kalau di Love In Marrakech, tokoh Haykal adalah di bawah ini, sekarang diganti yaa.. *efek nyari cogan*.

sumber gambar

Diganti sama *jeng jeng*


Dan untuk Nada adalah..

anggap ini Nada ya ^^

Covernya benar-benar mengambarkan indahnya Chefchaouen. Warnanya biru, asik banget. Yang jelas, covernya kece. Gaya penulis saat menceritakan kisah ini juga sederhana, nggak bertele-tele, dan chemistrynya dapat banget. Dan feelnya nancep banget. Congratz, mbak Irene, kamu berhasil bikin Princess suka sama Blue City dan berburu cogan dan bikin Princess jadi galon.

Konon, isi pikiran kita bisa berkembang menjadi doa

 

No comments:

Post a Comment

Feel free to leave comments ya :)
Any comments about anything, except SPAM is welcome.

Thank you for visiting, sobat! :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...