Home         Who Am I         Corner         Rate Card         Disclosure         Privacy Policy         Wishlist

11 April 2016

Guest Post | Buku yang Mengubah Hidupku

 


Holaa..

Setelah kemarin guest post menuliskan 4 Buku yang Masuk Wishlist karena Cover Aslinya, kali ini guest post Peek A Book hadir lagi dari sobat Peek A Book. Tentu aja yang dibahas mengenai buku.. Yeay.. 

Guest post kali ini dari Mas Dion Yulianto. Apa ya yang mau beliau tulis? Cekidot yukz..
***  
Dion Yulianto
foto diambil dari akun twitter Dion Y
 
"Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain"
 
 
 
Judul Buku : Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain
Penulis : Dale Carnegie
Alih Bahasa : Nina Fauzia N.S
Penyunting : Dr. Lyndon Saputra
Cetakan : pertama, 1995
Halaman : 382 hlm
Penerbit : Binarupa Aksara

***
 
Banyak orang mengaku telah berubah menjadi orang yang lebih baik setelah membaca sebuah buku. Dan inilah kekuatan ajaiab dari buku, dia mengubah pembacanya dengan cara yang elegan dan tidak memaksa. Bagi saya, buku legendaris inilah yang telah mengubah banyak hal tentang diri saya, secara positif tentunya. Pertama kali saya membaca buku Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain ini pada masa-masa awal saya masuk ke bangku kuliah dan diperkenalkan dengan "perpustakaan yang sebenarnya". Sejak remaja, saya adalah pelahap buku yang giat mengunyah semua jenis bacaan. Apapun saya lahap selama itu berbentuk kata dan kalimat. Sayangnya, kondisi keuangan kala itu masih sangat pas-pasan untuk saya bisa membeli buku. Jangankan beli buku, uang untuk transport kampus-rumah saja nge-pas (3 tahun saya kuliah naik sepeda bolak-balik sekitar 14 km). Karena tidak ada uang, jadilah perpustakaan kampus UPT UNY jadi sasaran. Dan, buku Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain ini adalah salah satu buku nonfiksi non pelajaran yang saya baca.
  
Tahun 2000-an adalah masa-masa booming buku psikologi populer. Karena saya termasuk orang yang mudah terseret arus, saya kemudian mencoba mencari bacaan yang memang sedang populer saat itu, dan jadilah buku ini sampai di tangan saya. Lembar demi lembar buku ini telah mengubah cara pandang saya terhadap apa itu buku. Masa SMP dan SMA saya diwarnai oleh majalah dan tabloid, dan bayangan saya tentang buku nonfiksi adalah buku-buku selain novel, yakni buku pelajaran. Buku Dale Carnegie ini seperti sebuah gerbang yang menyadarkan saya bahwa buku itu beragam, bahwa sebuah buku serius juga bisa dinikmati dan dibaca sambil santai, serta dipraktikkan. Tema-tema psikologi yang semula saya kira berat langsung dijungkir balikkan lewat cara menulis Carnegie yang akrab dan ramah. Sebagaimana judulnya yang berembel-embel “mencari kawan”, buku ini ternyata juga cenderung berkawan dengan pembaca, membuat pembaca betah. Dan, lebih dari itu, buku ini mengajak pembacanya untuk bertindak aktif dan bukan sekadar membaca pasif.
                 
Efek terbesar yang ditimbulkan oleh buku ini adalah saya bertindak. Buku ini benar-benar menyemangati saya untuk mau mengubah cara pandang kita terkait hubungan dengan orang lain. Sebelumnya, saya termasuk orang yang cenderung pendiam dan introvert. Jangankan menyapa teman baru, dengan teman sekelas namun kurang akrab saja saya susah nyambungnya. Dale Carnegie menyelamatkan saya. Beliau membedah dan menyodorkan fakta-fakta terkait hubungan personal. Salah satunya yang masih saya ingat adalah “bahwa setiap orang ingin disapa duluan.” Egoisme dalam diri kitalah yang membuat kita enggan menyapa orang lain. Kita inginnya orang lain yang menyapa kita karena ini menjadi tanda bahwa orang lainlah yang butuh bicara dengan kita, bukan sebaliknya. Dan, hal ini ternyata keliru menurut Carnegie.           
                
Bagi Carnegie, orang-orang yang mau mengambil inisiatif dan berbesar hati untuk menyapa orang lain terlebih dahulu adalah orang-orang yang berjiwa besar. Memulai pembicaraan bukanlah tanda kerendahan, melainkan tanda kemuliaan karakter seseorang. Kita tahu setiap orang ingin disapa duluan. Kita tahu rahasia ini. Maka, orang yang menyapa duluan-lah sebenarnya yang lebih tinggi nilainya. Masih banyak lagi hal yang saya dapatkan dalam buku ini, tentang debat yang lebih sering mendatangkan rasa puas diri alih-alih kebenaran, tentang cara-cara untuk bisa “dianggap hangat” di berbagai lingkungan, tentang dorongan untuk selalu menjalin persahabatan dengan orang-orang baru. Belajar mendengarkan, itu juga pelajaran paling utama dalam buku ini. Masih banyak lagi hal-hal terkait relasi antar-insan yang terjabarkan dengan begitu ramahnya dalam buku ini.
                  
Percaya atau tidak, membaca Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain telah menjadikan saya pribadi yang lebih hangat, lebih ceria, lebih ramah, dan juga lebih dewasa. Yang jelas, saya menjadi jauh lebih cerewet (dalam arti positif tentunya) setelah membaca buku yang konon disebut sebagai salah satu buku babon psikologi Barat modern ini. Terima kasih kepada Dale Carnegie. Saya, sebagaimana jutaan pembaca buku Anda, berutang banyak atas sumbangan istimewa yang Anda berikan dalam buku luar biasa ini. Dengan ini saya bersaksi bahwa saya telah diubah secara positif oleh buku ini!

***
Waahh.. Bacaan dari Mas Dion benar-benar membuat Peek A Book tercengang. Busyettt daahhh, bukunya agak berat tapi kalau hasilnya oke gitu, boleh deh someday dibaca. Buat yang ingin kenalan sama Mas Dion, bisa dicolek di akun Twitter | Goodreads | Blog.

Terima kasih, mas Dion, sudah mampir ke Peek A Book. Untuk guest post selanjutnya, nantikan yaaa, only on Peek A Book.

3 comments:

  1. Sepertinya bukunya menarik ya mbak saya kebetulan suka baca tipe buku seperti ini di banding novel

    ReplyDelete
  2. Yuk, baca yuk, mbak :))

    ReplyDelete
  3. Terima kasih mbak Princess, sudah diperkenankan mengisi di blog indah ini :)

    ReplyDelete

Feel free to leave comments ya :)
Any comments about anything, except SPAM is welcome.

Thank you for visiting, sobat! :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...