Home         Who Am I         Corner         Rate Card         Disclosure         Privacy Policy         Wishlist

12 September 2015

Review Novel | Lovinesha - Alvika Dae

Judul buku : Lovinesha
Penulis : Alvika Dae
Penerbit : Diandra Creative
ISBN : 978-602-336-114-4
Genre : Romance, Teenlit

And the synopsis..

Dari awal, Einstein sudah membuat otakku berputar tentang mesin waktu. Bagiku, hanya dia yang bisa membeberkan dengan jelas tentang perjalanan ruang dan waktu. Tahu tidak, aku jadi curiga jangan-jangan sebenarnya Einstein sudah berhasil membuat mesin waktu itu. 

Teori yang dia kemukakan itu tidak mungkin diciptakan tanpa melakukan eksperimen. Seorang jenius pun harus menguji teorinya. Tidak mungkin hanya berdasarkan pemikiran semata.

Lalu, Leonardo da Vinci. Pelukis pesawat dan kapal selam pertama. Bagaimana kalau ternyata konsep lukisannya ada karena dia pernah masuk ke dunia kita lalu dia melihat pesawat dan kapal selam.

Bagaimana kalau mesin waktu itu benar-benar ada? Apa yang ingin kau lakukan?


Here we go..

Karena suatu saat nanti.. dirinya bisa pulang (Lovinesha, hal. 6)

Aku percaya, waktu adalah kunci dari segalanya. Dan aku ingin menemukan celah waktu agar aku bisa memperbaiki kesalahanku (Lovinesha, hal. 16)

Pernahkah kau sangat jauh dari orang yang ada di dekatmu? Padahal hatimu benar-benar tak ingin ada jarak sama sekali dengan orang yang sangat kau cintai? (Lovinesha, hal. 27)

Tempat Ayah membangun sebuah keluarga bersama Ibumu. Itu tempat terhebat yang Ayah punya. Jagalah rumah itu dan semua barang-barang kenangan kami! Semua yang ada di situ, adalah milik kamu sepenuhnya (Lovinesha, hal. 33)

Laki-laki itu harus kuat. Baru memar begitu saja sudah nangis. Gimana kalau lebih parah lagi? (Lovinesha, hal. 53)

Kenapa ya. Kita semua selalu menginginkan hal yang logis dan realistis. Padahal nggak semua hal logis dan realistis kan? (Lovinesha, hal. 108)

Menjejak pasti untuk menjaga cinta ini jangan sampai pergi! (Lovinesha, hal. 143)

Pulang, dengan menanggung semua resiko dan hukuman atau jadi pengecut. Bersembunyi di masa ini (Lovinesha, hal. 169)

Pesenku, jagain dia. Kamu nggak akan nyesel kok ada di samping Vino (Lovinesha, hal. 177)

Inget Sha, kadang kita punya kepentingan sendiri. Kamu harus berusaha jujur menyikapi keadaan (Lovinesha, hal. 186)

Setiap ada pertemuan, pasti ada perpisahan (Lovinesha, hal. 186)

Saat sistemnya bekerja, pusaran itu kembali lagi membuatnya menghilang dari masa ke masa untuk membawanya pulang (Lovinesha, hal. 191)

Jalan hidup, sudah ada yang atur. Lebih baik kita ikuti alur saja. Dan untuk masa depan, biarkan saja menjadi surprise! (Lovinesha, hal. 194)

Dengar sayang, waktu adalah sesuatu yang tak mungkin bisa dipermainkan oleh manusia. Allah sudah mengatur semuanya. Dan tidak ada yang bisa merubahnya (Lovinesha, hal. 200)

Alhamdulillah.. akhirnya selesai juga review novel Lovinesha ini. Sejak awal tahu mau dicetak ulang, aku udah nggak sabar pingin baca. Apalagi tema yang diangkat adalah mesin waktu. Entah kenapa dari dulu aku suka banget sama cerita tentang penemuan yang bisa mengantarkan kita ke masa depan atau masa lalu. Masih ingat film Back to Future? Dimana disana bisa kembali ke masa depan atau masa lalu menggunakan mobil yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa. Tahu kan sama film anak-anak, Doraemon? Disana juga diceritakan tentang mesin waktu yang bisa membawa kita ke abad mana saja. Seperti mesin waktu juga ada Pintu kemana saja. Entah kenapa, aku selalu takjub akan pemikiran penulis yang menceritakan mengenai mesin waktu kemudian menghubungkan ke masa lalu dan masa depan dengan gambaran yang detail, seolah-olah mereka mengalami masa itu juga.

Melihat covernya aku suka banget. Walaupun, jujur agak ngeri sama gambarnya sih. Cuma, menggambarkan banget soal apa yang akan diceritakan di novel ini. Ceritanya mengalir apa adanya, kita seakan dibawa ke masa lalu dan masa sekarang. Kita juga dibawa untuk bisa merasakan apa yang diinginkan oleh seorang anak kepada orang tuanya. Novel ini banyak mengajarkan tentang arti sebuah keluarga, cinta kasih terhadap lawan jenis, persahabatan dan tentu saja tentang sebuah kejujuran dan mimpi. Overall, aku suka banget sama cerita yang ditulis sama mba Alvika Dae. Good job, mba.. Aku menunggu karyamu selanjutnya.. Pssttt, boleh request nggak, kali ini kisahnya Fier dong. 

No comments:

Post a Comment

Feel free to leave comments ya :)
Any comments about anything, except SPAM is welcome.

Thank you for visiting, sobat! :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...