Home         Who Am I         Corner         Rate Card         Disclosure         Privacy Policy         Wishlist

4 April 2015

Review Novel | Sweetest Destiny - Ikadelia

http://diandracreative.com/books/229-2015-02-23-sweet%20destiny.jpg Judul Buku : Sweetest Destiny
Penulis : Ikadelia 
Penerbit : Diandra Creative


Selamat bermalam minggu..  

Buat yang tiap malam minggu bergalau-galau ria, saya saranin baca deh Book Review malam ini.. Dijamin bakalan nambah galau.. Ngga, becanda.. Dijamin bakalan senyum-senyum sendiri.

Well, Book Review kali ini datang membawa Novel karya Mba Ikadeliayang berjudul Sweetest Destiny. Baca judul novelnya aja udah bikin senyum-senyum sendiri kan yaa? Ceritanya seperti apa sih? Boleh langsung berkunjung ke DiandraCreative buat pesan, karena diterbitkan indie. Dijamin ngga bakalan nyesel deh kalau udah baca *ujung-ujungnya promosi lagi*.

And the synopsis..

“Mungkin takdir yang membuatku harus menikah dengan sahabat abangku sendiri,
meskipun tanpa ada cinta di antara kami”

Apakah ini akan menjadi sebuah takdir yang pahit,
atau mungkin takdir termanis yang pernah terjadi padaku?
(Orlando Diwangkara)

Udah bisa bayangin kan yaa, ceritanya seperti apa? And this part is my favourite, hope you’ll like it.




Here we go..

“Tapi roman nggak selalu cengeng, kok. Dari novel roman kita bisa belajar bahwa idup itu nggak selalu mudah. Nggak selalu susah pula” (hal. 13)

“Roman itu ditulis sesuai khayalan penulisnya. Kehidupan ditulis oleh Tuhan. Nggak sama kan?” (hal. 13)

“Kembali menyukai orang yang pernah kau sukai itu jauh lebih mudah daripada belajar menyukai orang yang belum pernah kau sukai sebelumnya” (hal. 50)

“Aku mencintaimu, La. Izinkan aku ada di sisimu. Izinkan aku merasakan apa yang kamu rasakan” (hal. 65)

“Aku sudah menyiapkan diriku untuk menjadi istrimu sepenuhnya, Ndo. Aku siap berbakti padamu, melayanimu, dan memberikan hakmu” (hal. 76)

“Kurasa, bahkan alam bawah sadarku sudah menginginkan untuk mempertahankan dia di sisiku, meski aku belum mau mengakui perasaanku padanya sekalipun” (hal. 98)

“Kurasa, perasaan itu tak pernah hilang. Hanya terkubur di dalam hatiku. Dan saat rasa itu kembali muncul ke permukaan, ia telah tumbuh menjadi bunga cinta yang bermekaran. Kelopak-kelopak bunga cinta itu terasa memenuhi dadaku. Dan sepanjang waku, di dalam kepalaku, hanya ada dia” (hal. 99)

“Mulai sekarang, aku akan memanggilya Lala. Karena aku benci memanggilnya dengan cara yang sama seperti orang lain memanggilnya. Aku ingin memiliki sebuah panggilan yang berbeda untuknya” (hal. 106)

“Saat ini, aku mengerti, cinta bisa membuatmu melakukan apa saja. Berkorban apa saja” (hal. 141)

“Jujurlah pada perasaan. Tanyakan apa yang ingin diketahui. Dan tak boleh larut dengan pemikiran sendiri” (hal. 224)

“Hatiku tak pernah tertutup untukmu sejak pertama kali aku membukanya” (hal. 228)

“Aku suka berada dalam dekapannya. Senyaman pulang ke rumah yang selalu kurindukan” (hal. 232)

“Mungkin karena aku ditakdirkan menjadi tulang rusukmu” (hal. 234)

“Bicara soal takdir, Al pernah bilang merasa dipermainkan takdir dengan adanya pernikahan kita. Tapi setelah kupikir-pikir lagi, mungkin akulah target utama takdir itu, sehigga dia mempermainkan Al” (hal. 234)

“Takdir memperkenalkanmu padaku lewat Al. Kemudian membuatku menikah denganmu. Dan membuatmu terikat padaku. Kau tak akan bisa lari dariku, takdirku” (hal. 234)

“Aku mencintai caranya menerimaku sebagai istrinya. Aku mencintai kebaikan hatinya. Aku mencintainya. Bahkan, sangat mencintainya” (hal. 238)

“Kamu adalah candu yang berbahaya bagiku. Senyummu mentari pagiku. Aromamu nafasku. Cintamu, kebahagiaanku. Kamu, hidupku” (hal. 245)

“Why do you love me? Because you are my sweetest destiny” (hal. 246)

-   Eventhough your past is bad, just give your hand and take your sweet destiny  -

No comments:

Post a Comment

Feel free to leave comments ya :)
Any comments about anything, except SPAM is welcome.

Thank you for visiting, sobat! :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...